Teori-teori Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum dapat diartikan sebagai alat bantu proses belajar mengajar. Peran guru adalah menyediakan, menunjukan membimbing dan memotivasi siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang untuk keperluan belajar, melainkan juga sumber belajaryang telah tersedia. Semua sumber belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan kita manfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa kita.jika kita lihat perkembangannya, media pada mulanya media hanya di anggap sebagai alat bantu mengajar guru. Alat bantu biasanya alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkongkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga dikenal dengan adanya alat audio visual atau audio visual aids (AVA). Cara belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru memang merupakan salah satu wujud interaksi tersebut. Belajar bisa menjadi efektif jika ada tambahan mediapembelajaran. Dalam media pembelajaran terdapat landasan teoritis dalam penggunaan media pembelajaran yaitu:
Tahun 1950
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat abantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyaklur pesan atau informasi belajar.
Tahun 1960-1965
Orang mulai memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah laku (behaviorism Theory) ajaran B. F. Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mendorong orang untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajarmengajar.teori ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.
Tahun 1975, leve dan uvie
Stimulasi sosial lebih membuahkan hasil belajar baik dalam hukum kausal( sebab akibat) atau mengkorelasi fakta dan konsep.
Contoh: ketika seoranga anak mendengar sesuatu saat sekali maka terlihat atau terdengar kembali dan lama kelamaan anak akan meniru.
Social Scientific Theory
Teori ini berdasarkan kepada pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan sifat dasar, cara kerja, dan pengaruh komunikasi massa, dengan sumber observasi objek.
Contoh:
hubungan antara TV dengan perilaku agresif, seorang anak yang sering menonton film, mereka akan lama kelamaan cenderung agresif dan suka meniru perilaku tokoh seperti yang ada di TV.
Pada dasarnya para guru dan ahli audio visual menyambut baik perubahan ini. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dari pengalaman mereka , guru mulai belajar bahwa cara belajar siswa itu berbeda-beda, sebagian lebih cepat belajar melalui media visual, sebagian melalui media audio, sebagian lebih senang melalui media cetak, yang lain melalui media audio visual, dan sebagainya. Maka dari itu kita perlu pentingnya mempelajari media pembelajaran beserta teori-teori yang sudah ada agar dalam proses belajar semakin aktif dan kreatif.
Referensi :
Sadiman, Arief S. dkk . 2012. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wina Sanjaya. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar